Cara Penyimpanan ASI Perah yang Benar

Published on

Cara Penyimpanan ASI Perah yang Benar

ASI perahan yang tidak segera diminumkan kepada bayi membutuhkan penyimpanan khusus untuk menjaga kualitasnya. Penyimpanan ASI sebaiknya menggunakan botol kaca untuk mencegah adanya ASI atau zat gizi pada ASI yang tertinggal bila menggunakan botol dari bahan plastik. Cara penyimpanan ASI perah bergantung pada rencana waktu pemberian ASI tersebut kepada bayi. Apabila ASI tersebut akan diberikan kepada bayi dalam waktu kurang dari 6 jam setelah pemerahan, maka penyimpanan pada suhu ruang tidak menjadi masalah. Sedangkan bila ASI akan diberikan dalam waktu kurang dari 24 jam, ASI harus disimpan dalam termos dingin yang telah diberi es.

Pemberian ASI perahan dalam jangka waktu lebih dari 24 jam membutuhkan teknik penyimpanan khusus menggunakan mesin pendingin. Pemberian ASI perah kepada bayi dalam jangka waktu kurang dari 72 jam membutuhkan penyimpanan di suhu dingin atau sekitar -5°C. ASI dapat disimpan di refrigerator, tetapi tidak disarankan disimpan dalam keadaan beku atau disimpan di dalam freezer.

Cara penyimpanan ASI perah dengan menggunakan freezer atau dibekukan hanya boleh dilakukan untuk ASI yang akan diberikan dalam jang waktu lebih dari 72 jam setelah pemerahan. ASI yang telah dibekukan dapat bertahan hingga 6 bulan. Dalam penyimpanan ASI perah, penanggalan dan penulisan waktu pemerahan sangat penting dilakukan untuk mengenali masa simpan ASI. Untuk menggunakan stok ASI, sebaiknya menggunakan metode first in first out, dimana ASI yang lebih dulu disimpan harus digunakan terlebih dahulu pula.

Disinlah pentingnya penanggalan pada setiap botol yang digunakan untuk menyimpan ASI. Semalam sebelum ASI akan diberikan, sebaiknya ASI beku dipindah dari freezer ke refrigerator. Keesokan harinya, ketika akan memberikan ASI kepada bayi, hangatkan dalam air panas selama 15 menit ASI yang telah ditempatkan pada refrigerator tersebut. Berikan ASI kepada bayi dengan menggunakan sendok, jangan menggunakan botol. Pemberian ASI dengan botol akan menyebabkan bayi tidak mengenali lagi putting ibu atau mengalami bingung putting. Hal ini tentu saja akan mengganggu proses menyusui langsung pada ibu.

To be informed of the latest articles, subscribe: